Minggu, 22 Juli 2012

PERHITUNGAN DIMENSI TURAP

 
PERHITUNGAN DIMENSI TURAP

5.1        Umum
Turap adalah tiang yang ditanam ke dalam tanah dengan tujuan untuk memberikan kestabilan di suatu lereng atau konstruksi lainnya. Turap dapat dibagi menjadi :
-          Turap Baja
Ukurannya bisa dibuat panjang sehingga konstruksi yang memerlukan turap yang panjang cocok memakai turap baja. Tetapi bila digunakan untuk konstruksi yang terkena air laut langsung, misalnya di pelabuhan laut, maka turap baja sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah digunakan karena turap baja tidak bisa terkena air laut yang dapat membuatnya menjadi berkarat

-          Turap Beton
Turap beton adalah turap yang paling sering digunakan arena turap beton dapat dipakai untuk konstruksi yang besar maupun yang kecil. Turap beton biasanya dibuat di  pabrik (prefabricated), sehingga kekuatannya dapat dikontrol dengan baik. Turap beton juga lebih murah daripada turap baja. Tapi turap baja mempunyai masalah dengan ukurannya yang terbatas.

-          Turap Kayu
Turap kayu hanya digunakan untuk struktur yang kecil saja. Keuntungan turap kayu adalah pengerjaan / instalasinya yang simple serta tidak memerlukan alat-alat berat pada saat instalasi. Tapi turap kayu memiliki kekuatan yang paling kecil dibandingkan dengan turap baja maupun turap beton dan turap kayu tidak begitu tahan terhadap perubahan suhu/iklim.
 
Secara umum konstruksi turap dilapangan dapat dilihat
 pada gambar berikut ini :
 Gambar 5.1 konstruksi turap beton yang runtuh / gagal
 
5.2        Gaya-gaya yang bekerja pada turap
Pada sebuah konstruksi turap, gaya-gaya yang bekerja dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

-          Tekanan tanah aktif (Pa)
Yang dimaksud dengan tekanan tanah aktif adalah tekanan tanah lateral minimum yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan dinding menjauhi tanah dibelakangnya (Hary Christady, 1996)

-          Tekanan tanah pasif (Pp)
Yang dimaksud dengan tekanan tanah pasif adalah tekanan tanah lateral maksimum yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan dinding menekan tanah urug (Hary Christady, 1996)

5.3           Analisis Gaya yang Bekerja pada Turap
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa turap mengalami gaya-gaya, yaitu tekanan aktif dan tekanan tanah oasif. Gaya-gaya inilah yang selalu bekerja pada sebuah konstruksi turap. Koefisien tekanan tanah dapat dilihat pada rumus dibawah ini
 
 
Dimana :
Ka adalah koefisien tekanan tanah aktif
Kp adalah koefisien tekanan tanah pasif
Θ adalah sudut geser dalam

Sementara itutekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif merupakan luasan dari diagram tekanan tanah yang terjadi dikalikan dengan koefisien tekanan tanahnya. Contoh :
-          Bila diagram tekanan tanahnya berbentuk segiempat
 
     
   -            Bila diagram tekanan tanahnya berbentuk segitiga
 
 
Dimana : 
γ adalah berat volume tanah 
H adalah kedalaman titik yang ditinjau dari permukaan tanah 
Ka adalah koefisisen tekanan tanah aktif
 
 
 Begitu juga dengan rumus untuk menghitung tekanan tanah pasif. Analogi dengan rumus tekanan tanah pasif.
Berikut adalah gambar contoh diagram tekanan tanah yang terjadi pada sebuah konstruksi turap.
 
 
 
5.4           Perhitungan Turap

Bangunan perkuatan turap dibuat di Profil 
8 dimana di profil tersebut terdapat tikungan yang kemungkinan besar dapat terjadi gerusan yang mengakibatkan longsoran.
 
 
Menghitung beban P(beban dinding balok pada lereng sepanjang 3m)
·         Sisi Tegak
Volume       = 0,3 x 0,3 x 2,83 = 0,254558 m3
Berat          = Volume x berat jenis beton = 0,2546 x 2,4 = 0,61094 ton
·         Sisi Datar
Volume       = 0,3 x 0,3 x 3 = 0,27 m3
Berat          = Volume x berat jenis beton = 0,27 x 2,4 = 1,944 ton

Berat total            ( P )  = Berat sisi tegak + Berat sisi datar
                                 = 0,61094 T + 1,944 T = 2,555 Ton
                                                               P sin α  = P sin 45 = 2,555 sin 45 = 1,806616 ton
 
 P cos α  = P cos 45 = 2,555 cos 45 = 1,806616 ton

                  PA2             = 0,5 x gb x Ka x (0,3)2 x 3
         =0,5 x (0,3)2  x 1,62 x 0,528 x 3
           = 0,115

          PA3            = q x Ka x (0,6+d) x 3
          = 2,565d + 1,539

          PA4             = 0,5 x gsat  x Ka x (0,6+d)2 x 3
       =0,5 x (2,11)2  x 0,528 x (0,6+d)2  x 3
         = 1,671d2 + 0,601
 
 
NO.
Pa (Ton)
Lengan (m)

Momen (Tm')
1
2.565
d              +
2.309
0.45
+0.5d
1,28d2+2,309d+1,039
2
0.115


0.7
+d
0,0805 + 0,115d
3
2.565
d              +
1.539
0.3
+0.5d
1,2825d2 + 1,539d + 0,1617
4
1.671
d2          +
0.601
0.2
+1/3 d
0,557d3 + 0,3342d2 + 0,2d + 0,1702


Ema
(0.557d3)+(2.8967d2)+(4.163d)+(1.45
Tabel 5.1 Tabel Hasil Perhitung Momen aktifaktif
Pengaruh beban titik (P)
Ma = P sin α  x lengan = 1,806616 x (0,6+0,3+d) = 1,807d + 1,626
Ma = P cos α  x lengan = 1,806616 x (0,6+0,3+d) = 1,807d + 1,626
d = 3,7m

Maka kedalaman turap adalah   = 0,9 m + d
                                                            = 0,9 m + 3,7 m
                                                            = 4,6 m


Menghitung angka keamanan turap
PA1                                                                   = 11,801 T/m
    PA2       = 0,115                                                  = 0,115 T/m
    PA3      = q x Ka x (0,6+d) x 3
 = 1,62 x 0,528 x (0,6+3,7) x 3               = 11,031 T/m
    PA4      = 0,5 x gsat  x Ka x (0,6+d)2 x 3
                        = 0,5 x (2,11)2  x 0,528 x (0,6+3,7)2  x 3= 30,891 T/m
+
 
                                                                           ∑ PA    = 53,839 T/m

∑ PP          = 5,996 d2
     = 5,996.(3,7)2
    = 82,08335 T/m
SF          =  ∑ PP/ ∑ PA ≥1,2
                        = 1,525≥ 1,2         Aman
 

Tidak ada komentar: